Isnin, 2 November 2015

Rakyat Turki Menolak Parti Sekuler, Liberal, Komunis, Nasionalis, dan Memilih Islam...Hebat Recep Tayyib Erdogan

Allahu Akbar..Rakyat Turki Menolak Parti Sekuler, Liberal, Komunis, Nasionalis, dan Memilih Islam Dicatat oleh ustazcyber.com di 5:34:00 PG Voa-islam.com – Rakyat Turki menolak parti yang berhaluan sekuler, liberal, nasionalis, dan komunis warisan Kemal Attaturk. Rakyat Turki lebih memilih AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan) yang berorientasi kepada prinsip dan nilai Islam. Hanya dalam waktu beberapa jam, hasil  pemilihan  parlemen Turki,  hasilnya sudah dapat diketahui di seluruh dunia. Di mana Parti AKP memenangkan pemilihan parlemen, secara mutlak, hampir 50 persen atau 49,41 persen. Kemenangan
AKP ini mengulangi kembali kemenangannya di tahun 2011. Di mana AKP menang 49,08 persen. Parti AKP yang didirikan oleh Recep Tayyib Erdogan, di tahun 2000, dan ikut dalam pemilu tahun 2002, secara berturut-turut tiga kali pemilihan menang majoriti. Ini sangat luar biasa. Bagaimana parti yang menggunakan prinsip dan nilai Islam, begitu mendapatkan kepercayaan dari rakyat Turki? Turki dibawah AKP berhasil menciptakan kehidupan yang stabil, dan melakukan perubahan besarr-besaran....lagi Turki dibawah Erdogan dan AKP mengalami perubahan yang sangat drastis. Di mana rakyat Turki sekarang menikmati kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Termasuk bidang ekonomi. Ekonomi Turki sekarang ini, menjadi kekuatan ekonomi nomor empat diantara negara-negara Eropa. Pemerintahan AKP secara perlahan-lahan menuju ke arah Islamisasi, meskipun tetap mengakomodasi nilai-nilai modern. Erdogan yang pernah sekolah "imam  dan khatib" itu bertekat dengan segala obsesinya ingin menjadikan Turki, sebagai pusat penjuru Dunia Islam. Saat kampanye di bulan Juni, Erdogan mengatakan ingin mengembalikan Khilafah Turki Otsmani. Turki menjadi pusat kekuasaan Islam, dan memimpin dunia. Obsesi itu semakin jelas. Dengan langkah yang diambil Erdogan. Dengan langkah yang terencana yang difinitif, dan kebijakan-kebijakan serta strategi yang dijalankan oleh Erdogan. Erdogan bacaan al-Qur'annya fasih dan suara yang sangat merdu itu, tidak pernah menutupi keinginannya mengambalikan kejayaan Turki, seperti di zaman Khilafah Otsmanni. Kemakmuran dan stabilitas yang dicapai oleh Turki dan Partai AKP itu, belum pernah terjadi di sepanjang sejarah Turki, dibawah partai-partai sekuler yang mengikuti ideologi sekulerisme yang pernah di paksakan oleh Kemal Attaturk. Sejak tahun l924. Kemal Attaturk menggulingkan Khilafah Otsmaniyah, terakhir dibawah Sultan Hamid II. Tapi, sejak dibawah Kemal Attaturk dan penggantinya Turki tidak pernah bisa menikmati kemakmuran dan pembangunan. Turki selalu berada menghadapi konflik internal, dan tidak stabil. Adanya perebutan kekuasaan silih berganti. Baru dibawah AKP, Turki mengalami kehidupan politik yang stabil, dan berjalannya pembangunan. Militer Turki menjalankan fungsinya sebagai alat negara. Sekarang, Turki dengan dukungan Jerman akan menuju anggota Uni Eropa. Ini menggambarkan status Turki, sejajar dengan seluruh negara Eropa, dibidang ekonomi, politik, dan pembangunan. Di era AKP pembangunan infrastruktur berkembang sangat pesat, termasuk pembangunan infrastrukur di seluruh Turki. Erdogan membangun jaringan kereta cepat, dan berbagai sarana transfortasi yang menghubungkan kota-kota Turki. Standar kehidupan rakyat Turki sejajar dengan kehidupan rakyat di negara-negara Uni Eropa. Rakyat mendapatkan perumahan yang berstandar di negara-negara Uni Eropa. Turki membangun perumahan yang sangat luas, dan apartemen yang menjadi hunian rakyat Turki. Benar-benar standar hidup rakyat Turki sekarang sejajar dengan negara-negara Eropa. Erdogan, Ahmed Davotuglo, dan AKP berhasil mendapatkan kepercayaan rakyat Turki, dan mendapatkan dukungan politik hampir 50 persen. Ini sebuah kemenangan yang sangat bersejarah bagi AKP yang keempat kali dalam pemilu. Dengan memenangkan suara mayoritas mutlak, maka AKP akan mengubah konstitusi dan seluruh aturan di Turki, dan menuju negara yang maju dan sejajar dengan negara maju manapun di dunia. Hasil pemilu parlemen 1 Nopember, kemarin : AKP mendapat  hampir 50 persen suara dengan 316 kursi, CHP 25 persen suara dengan 134 kursi, MHP 11,93 persen suara dengan 41 kursi, dan HDP 11,70 persen suara dengan 59 kursi. Partai sekuler,  liberal, komunis, dan nasionalis, mengalami kemunduran dalam perolehan suara, dibanding pemilu bulan Juni lalu. Komposisi hasil  pemilu itu menggambarkan bagaimana perubahan sikap rakyat Turki, dan kembali menjatuhkan pilihannya kepada Partai AKP. Hal ini akan memberikan stabilitas Turki dalam membangun masa depannya. Rakyat Turki sudah merasakan hasilnya selama lebih satu dekade dibawah AKP. Rakyat Turki yang memilliki hak pilihnya 56,965,099 juta, dan yang menggunakan hak pilihnya 48, 180, 515, sedangkan suara yang sah 47,495,941. Seluruh rakyat Turki yang menggunakan hak pilihnya 99,58 persen. Hanya dalam waktu singkat beberapa jam saja, seluruh dunia sudah dapat melihat hasil pemilu parlemen Turki. Ahmed Dovutoglu mengatakan, 'Kemenangan ini bukan milik kita (AKP), tapi milik bangsa dan seluruh rakyat Turki”, tegas Ahmed Dovutoglu di depan ratusan ribu rakyat Turki, yang menyambut kemenangan AKP, menjelang malam, Minggu, 1/11/2015. Selanjutnya, Ahmed Dovutoglu berbicara di Konya sebelum menyampaikan pidato kemenangan di ibukota Ankara. Dia mengingatkan pemilih AKP, dan mengatakan: "Jangan terprovokasi", ucapnya. "Hari ini, anda akan menyapa tetangga anda, dan anda akan merangkul saudara anda lebih dari sebelumnya. Anda tidak akan terprovokasi ", tambahnya. Davutoglu juga menyampaikan kepada para pendukung lawan politiknya, mengatakan mereka tidak harus merasa bahwa mereka kalah dalam pemilihan: "Tidak ada yang kalah hari ini, yang ada semuanya pemenang, dan pemenangnya adalah bangsa kita, republik kita, demokrasi kita”, tambahnya. Erdogan, Ahmed Dovutoglu, dan AKP menghadapi ujiran luar biasaa, hanya berselang beberapa minggu, sebelum pemilihan parlemen Turki, terjadi pemboman yang sangat dahsyat, saat berlangsung aksi damai yang dilakukan aksi demonstrasi damai oleh kelompok pendukung Kurd,  di Ibukota Ankara. Lebih 100 orang tewas,  dan lebih 300 orang luka. Semua pengamat politik menyimpulkan pemboman di ibukota Ankara itu akan menamatkan Erdogan, Dovutoglu dan AKP. Apalagi, Erdogan sudah difatwakan "murtad" dan "kafir" dengan memilih jalan demokrasi, seperti Muhamad Mursi. Tapi,  ternyata rakyat Turki tetap percaya kepada Erdogan, Dovutoglu, dan AKP. Kemenangan Erdogan, Ahmed Dovutoglu, dan AKP bakal mempengaruhi situasi regional yang penuh konflik  seperti yang terjadi di Suriah, Irak, dan Palestina. Zionis-Israel berulangkali ingin meghancurkan Erdogan dan AKP dengan menggunakan kelompok separatis Kurdi. Karena Erdogan dan  Dovutoglu mendukung perjuangan Palestina dan Hamas. Erdogan  dan  Dovutoglu berulangkali bertemu dengan Ketua Biro Politik Khaled Misy'al di Ankara dan Istambul. Turki satu-satunya negara yang memiliki komitmen yang  teguh membela perjuangan rakyat Palestina. Membandingkan antara Turki dengan Indonesia. Seperti langit dan bumi. Indonesia  sudah 70 tahun merdeka. Rakyat tambah mlarat. Makan nasi aking (basi). Penduduk yang mlarat terus bertambah. Pengangguran  berjibun. Bukan berkurang. Rakyat masih banyak yang tinggal  di kolong jembatan, emper toko, bantaran  kali, dan pinggir rel  kereta. Kemudian, mereka digusur seperti binatang,  tanpa rasa belas kasihan dan perikemanusiaan. Hanya para pejabat dan pemimpin partai yang perutnya kenyang dan buncit. Mereka hidup mewah, bergelimang harta.  Dengan  menjual negara kepada "Asing dan A Seng". Sedangkan rakyat tetap mlarat. Mereka mengeruk uang rakyat melalui APBN. Sementara itu, pemilu hanya menjadi ajang menipu rakyat. Nasib rakyat di jajah dan diperbudak “Asing dan A Seng”, dan menjadi bangsa yang hina. Mulai zaman Soekarno sampai era Jokowi, partai-partai sekuler, nasionalis, dan liberal, tak dapat membuat rakyat menjadi lebih makmur dan bahagia. Rakyat tambah miskin dan mlarat. Setiap pemilihan partai-partai dan pemimpinnya, selalu mengatakan ingin memakmurkan dan mensejahterakan rakyat. Sudah 70 tahun merdeka. Tapi kemakmuran dan kesejahteraan tidak pernah ada. Begitulah hidup dibawah partai-partai yang sekuler, seperti di Indonesia. Dengan slogan dan janji yang terus digelorakan itu, tak pernah ada yang nyata dirasakana rakyat. Semuanya hanya menipu rakyat, dan membuat sengsara terhadap rakyat. Mereka yang mengaku pemimpin itu, hakekatnya para penjahat yang berkedok “pemimpin”. Wallahu'alam. 

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

10 Rancangan Kuffar Hancurkan Islam-Awasi dan ambil pengajaran wahai saudara Islamku

  • 1) Lenyapkan sistem pemerintahan Islam.
  • 2) Menghapuskan Al-Qur'an.
  • 3) Hancurkan akhlak Muslim, fikiran , hubungan mereka dengan Allah dan bebaskan mereka mengikut hawa nafsu.
  • 4) Lenyapkan kesatuan kaum Muslimin.
  • 5) Ragukan kaum Muslimin terhadap agamanya.
  • 6) Lemahkan bangsa Arab.
  • 7) Dirikan negara diktator di dunia Islam.
  • 8) Pisahkan kaum Muslimin dari menguasai perindustrian dan biarkan mereka hancur dengan barangan Barat.
  • 9) Singkirkan tokoh-tokoh Islam dan tamatkan Gerakannya.
  • 10) Rosakkan wanita dan kembangkan pergaulan bebas.

SYIAH 2

suria benteng terakhir umat islam

RAKYAT TIDAK LUPA UCAPAN PEMIMPIN UMNO YANG MENGHINA ISLAM


1. Kenyataan Tun Mahathir kepada wartawan pada 3hb Mac 1994 di Nilam Puri, Kelantan Darul Naim : “Hukum rejam kepada penzina adalah primitive”.

2. Kenyataan Najib Razak pada 20hb April 1993 kepada para wartawan : “Negara akan huru-hara sekiranya undang2 Islam dilaksanakan”.

3. Ucapan Tun Mahathir pada 30 April 1992 di perjumpaan Ketua2 UMNO bahagian Johor : “Saya nak tahu siapakah di antara ahli-ahli Pas yang sanggup memotong tangan orang jika hudud dilaksanakan di Kelantan. Barangkali Nik Aziz akan melakukannya. Jika benar kita nak tengok apa yang berlaku selepas hukum itu nanti”.

4. Ucapan Tun Mahathir pada 14 Ogos 1994 di Pasir Mas Kelantan : “Sukar dilaksanakan hukum syarak kerana masyarakat Malaysia bukan seratus peratus Islam”.

5. Ucapan Tun Mahathir pada 3 Mac 1994 di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan : “Apakah hukum hudud mesti dilaksanakan juga walau apa pun keadaan sehingga mendatangkan mudarat kepada orang Islam. Apakah dalam keadaan Islam sudah lemah, hukum-hukum yang boleh melemahkan lagi orang Islam mesti dilaksanakan?”

6. Ucapan Tun Mahathir pada 3 Mac 1994 di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan : “Hudud tidak boleh dilaksanakan kerana sukar mendapat saksi yang tidak fasik”.

7. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Pusat Bahasa Nilam Puri, Kelantan, 3 Mac 1994 : “Saya cabar Kelantan laksana hukum hudud di depan orang bukan Islam.”

8. Tun Mahathir Mohamad, temubualnya dengan media massa, 14 Julai 1992 : “Apabila hukum rejam batu sampai mati kepada penzina dan potong tangan kepada pencuri, nescaya ramailah rakyat Islam yang mati dan kudung tangan. Ini sangat memalukan ummat Islam, kerana orang bukan Islam akan sempurna sifatnya dan boleh meneruskan kerja.”

9. Sulaiman Daud, temubualnya dengan media massa, 20 Ogos 1993 : “Pada pendapat saya, undang-undang Islam tidak sesuai dilaksanakan di Malaysia sekarang. Lebih baiklah undang-undang yang ada dikekalkan”.

10. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Pasir Mas, 14 Ogos 1994 : “Al-Quran perlu ditafsirkan semula untuk disesuaikan dengan keadaan masa kini.”

11. Tun Mahathir Mohamad, temubualnya dengan media massa selepas sidang Majlis Tertinggi UMNO, 1994 : “Saya akan mempastikan bahawa negeri-negeri yang diperintah oleh Barisan Nasional tidak akan melaksanakan hukum hudud.”

12. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Pasir Mas, Kelantan, 14 Ogos 1994 : “Kerja yang paling sesuai bagi Tok Guru (ulama’) ialah mengajar, bukan mentadbir.”

13. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Pasir Mas, Kelantan, 14 Ogos 1994 : “Kita (Kerajaan Pusat) akan ambil tindakan jika Kelantan meneruskan usaha melaksanakan hudud.”

14. Tun Mahathir Mohamad, kenyataannya kepada wartawan, 30 April 1992 : “Bukan kerana dengan melaksanakan hukum hudud saja kita boleh menjadi Islam. Kita tengok banyak negara Islam yang tidak melaksanakan hukum hudud,tetapi tidak bermakna mereka tidak Islam.”

15. Tun Mahathir Mohamad, temubualnya dengan wartawan, 18 Ogos 1991 : “Perlaksanaaan hukum hudud boleh menyebabkan umat Islam menjadi mundur kerana tidak boleh bersaing dengan orang bukan Islam apabila orang Islam dipotong tangannya dan dilakukan hukum hudud yang lain, sedangkan orang bukan Islam tidak dikenakan.”

16. Tun Mahathir Mohamad, bercakap kepada wartawan, 24 April 1992 : “Jika mereka hendakkan sangat hukum hudud, mereka kenalah cuba hukum mereka sendiri atau mahkamah mereka sendiri. Mereka seronok nak potong tangan orang, seolah-olah jika tidak potong tangan, tidak Islam. Sekarang kita nak tengoklah mereka boleh buat atau tidak.”

17. Najib Tun Razak, bercakap kepada wartawan, 20 April 1992 : “Kerajaan Kelantan harus dipertanggungjawab jika berlaku huru hara, ketidakstabilan politik, perpecahan di kalangan umat Islam dan kegelisahan rakyat apabila hukum hudud dilaksanakan di negeri itu.rakyat harus menyoal perlaksaaan hukum itu menguntungkan atau menyebabkan perpecahan pertentangan dan ketidakstabilan politik. Tidak semua negara Islam mengamalkan hukum hudud, bahkan ada negara Islam lebih makmur tanpa hukum itu.”

18. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Papar, Sabah, 2 Mei 1992 : “Bagaimana kita boleh maju kalau orang Islam sudah tidak ada tangan dan kaki? Bagaimana mereka mahu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, kalau sifatnya sudah tidak cukup? Hukum hudud tidak sesuai dilaksanakan di negara ini yang mempunyai rakyat berbilang kaum dan agama.”

19. Dr. Yusuf Nor, temubualnya dengan Radio 3 Ibu Kota, 6 Mac 1994 : “Sebarang undang-undang yang dilaksanakan di Malaysia sekarang yang selaras dengan undang-undang Islam boleh dianggap sebagai undang-undang Islam.”

20. Tun Mahathir Mohamad, ucapannya di Pasir Mas, Kelantan, 14 Ogos 1994). “Melaksanakan hukum hudud sehingga melemahkan orang Islam sehingga menjadi masyarakat kucar kacir dan ditindas oleh orang lain tidaklah secucuk dengan ajaran Islam.”

23. Tun Abdullah Ahmad Badawi 13/11/99 : “Apa erti negara Islam jika mundur”.

UCAPAN MENGHINA HUKUM MENUTUP AURAT DAN MENGALAKAN RATU CANTIK

1. Tun Mahathir Mohamad, Majlis Tertutup Majlis Agama Kebangsaan, 1997 : “Apakah kalau kita tidak tutup (aurat) kita tidak Islam? Banyak benda yang disuruh oleh agama Islam yang kita tidak buat, tetapi kita masih Islam”.

2. Tun Mahathir Mohamad 5 September 1997, PWTC, Perhimpunan Agung UMNO : “Tujuan menutup aurat ialah kerana di zaman Nabi, Arab Jahiliyyah mempunyai nafsu yang kuat sehingga sering menculik dan merogol wanita daripada kabilah-kabilah lain. Akibatnya ialah peperangan antara mereka yang tidak pernah tamat”.

3. Tun Mahathir Mohamad, Utusan Malaysia, 19 Julai 1997 apabila tiga orang gadis Melayu Islam ditangkap oleh lima pegawai JAIS : “Cara ini meninggalkan kesan buruk sampai ke bila-bila kepada pihak yang terlibat termasuk keluarga mereka. Orang-orang ini tidak faham apa yang dikehendaki oleh agama. Inilah masalahnya apabila kita memberi kuasa kepada orang-orang yang tidak tahu menggunakan kuasa”.

UCAPAN MENGHINA DAN MEMECAT ULAMA’

1. Tun Mahathir Mohamad, Majlis Tertutup Majlis Agama Kebangsaan, 1997 : “Saya bukan lawan semua dengan mufti, tetapi mufti (Dato’ Ishak Baharom) yang semacam ini bukan mufti. Ulama’, macam-macam ulama’ ada. Takkan satu orang boleh mendakwa diri dia ulama dan kita mesti sembah dia inilah waris nabi, bukan main senang. Masuk persatuan ulama’ jadi waris nabi. Syed-syed pun tak pernah berkata macam itu,yang kata dia keturunan nabi, keturunan sahabat-sahabat nabi pun dia tak kata macam itu. Ini mana-mana tempat membuat dakwaan bahawa ‘ulama’ adalah waris nabi’. Mudah nak jadi waris nabi. Tak payah sapa pilih.”

2. Tun Mahathir Mohamad, 8 Nov.1991, Perhimpuan Agung UMNO, PWTC : “Ajaran ulama’ inilah yangmenyebabkan umat Islam menghabiskan hayat mereka semata-mata mebuat persedian untuk akhirat. Dan untuk ini, berbagai-bagai ibadat dicipta dan ditokok-tambah untuk memenuhi masa hidup mereka”.

Lanjutan dari gesaan itu Dato’ Ishak Baharom telah ditamatkan perkhidmatan beliau sebagai Mufti Selangor hanya kerana bertegas agar pelaksanaan hukuman Hudud dilaksanakan dan juga kerana menyebabkan tiga orang ratu cantik Melayu-Islam didakwa di Mahkamah Syariah.

MENGIZINKAN MAKSIAT & MEMBELA ORANG BUAT MAKSIAT

1. Tun Abdullah Ahamd Badawi Jun 2001 : “Tiada sebarang peruntukan dalam Enakmen Jenayah Syariah (Selangor) 1995 yang memberi kuasa kepada penguatkuasa agama negeri untuk menangkap umat Islam yang berada di premis yang menghidangkan arak sekiranya mereka tidak meminumnya”.

2. Menteri Besar Selangor Datuk Seri Abu Hassan Omar Jun 2001 : “Tindakan pegawai penguatkuasa Jabatan Agama Islam (JAIS) menangkap 31 orang mengikut Seksyen 10 Enakmen Jenayah Syariah Selangor 1995 pada 10 Jun merupakan satu kekhilafan dalam mentafsir undang-undang”.

3. Dato’ Rais Yatim Jun 2001 mengkritik tindakan JAIS berikutan langkah pegawai dan kakitangan Jabatan tersebut melakukan serbuan dan tangkapan terhadap 25 orang Islam dalam sebuah pub “The Ship” di Damansara Utama, Selangor pada 11 Jun 2001 atas kesalahan orang Islam tidak dibenarkan membuat persembahan atau bekerja di dalam premis yang menjual minuman keras : “Apabila undang-undang ini dikuatkuasakan, saya percaya masalah seperti ini akan berkurangan dan dapat diketepikan. Walaupun undang-undang ini akan dikuatkuasakan, kita mesti terus berhati-hati juga tentang sistem penangkapan dan penguatkuasaan supaya persepsi orang ramai terhadap kuasa yang ada tidak bercanggah, konon sewenang-wenang dilakukan tangkapan dan sebagainya,”

UCAPAN-UCAPAN LAIN

1. Dato’ Rais Yatim di Hotel Equatorial, Bangi semasa merasmikan seminar Inter Faith Commission (IFC) dan diterbitkan di dalam infoline Majlis Peguam : “(Dalam masyarakat majmuk) tiada orang yang boleh mendakwa bahawa agamanya adalah agama terbaik dengan mengenepikan agama-agama lain kerana dengan mengatakan demikian akan memusnahkan prinsip persamaan (agama) dan prinsip kemanusiaan.”

2. Dato’ Nazri Aziz pernah secara terang-terang di satu forum anjuran Majlis Peguam : “Umno terpaksa menggunakan Islam kerana jika parti itu tidak berbuat demikian ia akan hilang undi kepada PAS”.

KITA TAK HAIRAN JIKA BUKAN ISLAM SEPERTI KARPAL SINGH ATAU CHUA SOI LEK MENOLAK HUKUM HUDUD SEBAB MEREKA BUKAN ISLAM...

SYIAH 1

KLIK UNTUK NYAH BN..JANGAN TAK SEMAK

Himpunan pelbagai bukti penipuan SPR-KLIK IMEG UNTUK INFO

Kenyataan Pemimpin-Pemimpin UMNO Berkenaan Dengan Undang-Undang Islam

Kenyataan Pemimpin-Pemimpin UMNO Berkenaan Dengan Undang-Undang Hudud. 1. "Hukum rejam kepada penzina adalah primitif." - Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam kenyatannya kepada wartawan di Nilam Puri, Kelantan Darul Naim. 2. "Negara akan huru-hara sekiranya undang-undang Islam dilaksanakan." - Datuk Seri Najib Tun Razak, 20 April 1983, dalam temubualnya dengan para wartawan. 3. "Saya nak tahu siapakah di antara ahli-ahli Pas yang sanggup memotong tangan orang jika hudud dilaksanakan di Kelantan. Barangkali Nik Aziz akan melakukannya. Jika benar kita nak tengok apa yang berlaku selepas hukum itu nanti" - Tun Dr. Mahathir, 30 April 1992 dalam ucapannya di perjumpaan ketua-ketua UMNO Bahagian Johor. 4. "Sukar dilaksanakan hukum syarak kerana masyarakat Malaysia bukan seratus peratus Islam" - Tun Dr. Mahathir, 14 Ogos 1994 dalam ucapannya di Pasir Mas Kelantan. 5. "Apakah hukum hudud mesti dilaksanakan juga walau apa pun keadaan sehingga mendatangkan mudarat kepada orang Islam. Apakah dalam keadaan Islam sudah lemah, hukum-hukum yang boleh melemahkan lagi orang Islam mesti dilaksanakan?" – Ucapan Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan. 6. "Hudud tidak boleh dilaksanakan kerana sukar mendapat saksi yang tidak fasik." - Tun Dr. Mahathir, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Arab, Nilam Puri, Kelantan. 7. “Apabila hukum rejam batu sampai mati kepada penzina dan potong tangan kepada pencuri, nescaya ramailah rakyat Islam yang mati dan kudung tangan.Ini sangat memalukan ummat Islam, kerana orang bukan Islam akan sempurna sifatnya dan boleh meneruskan kerja.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Julai 1992, dalam temubualnya dengan media massa. 8. "Pada pendapat saya, undang-undang Islam tidak sesuai dilaksanakan di Malaysia sekarang. Lebih baiklah undang-undang yang ada dikekalkan." - Sulaiman Daud, 20 Ogos 1993, dalam temubualnya dengan media massa. 9. “Saya cabar Kelantan laksana hukum hudud di depan orang bukan Islam.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 3 Mac 1994, dalam ucapannya di Pusat Bahasa Nilam Puri, Kelantan. 10. “Al-Quran perlu ditafsirkan semula untuk disesuaikan dengan keadaan masa kini.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas. 11. “Saya akan mempastikan bahawa negeri-negeri yang diperintah oleh Barisan Nasional tidak akan melaksanakan hukum hudud.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 1994, dalam temubualnya dengan media massa selepas sidang Majlis Tertinggi UMNO. 12. “Kerja yang paling sesuai bagi Tok Guru (ulama’) ialah mengajar, bukan mentadbir.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas, Kelantan. 13. “Kita (Kerajaan Pusat) akan ambil tindakan jika Kelantan meneruskan usaha melaksanakan hudud.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas, Kelantan. 14. “Bukan kerana dengan melaksanakan hukum hudud saja kita boleh menjadi Islam. Kita tengok banyak negara Islam yang tidak melaksanakan hukum hudud,tetapi tidak bermakna mereka tidak Islam.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 30 April 1992, dalam kenyataannya kepada wartawan. 15. “Perlaksanaaan hukum hudud boleh menyebabkan umat Islam menjadi mundur kerana tidak boleh bersaing dengan orang bukan Islam apabila orang Islam dipotong tangannya dan dilakukan hukum hudud yang lain, sedangkan orang bukan Islam tidak dikenakan.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 18 Ogos 1991, dalam temubualnya dengan wartawan. 16. “Jika mereka hendakkan sangat hukum hudud, mereka kenalah cuba hukum mereka sendiri atau mahkamah mereka sendiri. Mereka seronok nak potong tangan orang, seolah-olah jika tidak potong tangan, tidak Islam. Sekarang kita nak tengoklah mereka boleh buat atau tidak.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 24 April 1992, ketika bercakap kepada wartawan. 17. "Kerajaan Kelantan harus dipertanggungjawab jika berlaku huru hara, ketidakstabilan politik, perpecahan di kalangan umat Islam dan kegelisahan rakyat apabila hukum hudud dilaksanakan di negeri itu.rakyat harus menyoal perlaksaaan hukum itu menguntungkan atau menyebabkan perpecahan pertentangan dan ketidakstabilan politik. Tidak semua negara Islam mengamalkan hukum hudud, bahkan ada negara Islam lebih makmur tanpa hukum itu.” - Datuk Seri Najib Tun Razak, 20 April 1992, ketika bercakap kepada wartawan. 18. “Bagaimana kita boleh maju kalau orang Islam sudah tidak ada tangan dan kaki? Bagaimana mereka mahu bersaing dengan bangsa-bangsa lain, kalau sifatnya sudah tidak cukup? Hukum hudud tidak sesuai dilaksanakan di negara ini yang mempunyai rakyat berbilang kaum dan agama.” - Dr. Mahathir Mohamad, 2 Mei 1992, dalam ucapannya di Papar, Sabah. 19. “Sebarang undang-undang yang dilaksanakan di Malaysia sekarang yang selaras dengan undang-undang Islam boleh dianggap sebagai undang-undang Islam.” - Datuk Dr. Yusuf Nor, 6 Mac 1994 dalam temubualnya dengan Radio Tiga Ibu Kota. 20. “Melaksanakan hukum hudud sehingga melemahkan orang Islam sehingga menjadi masyarakat kucar-kacir dan ditindas oleh orang lain tidaklah secucuk dengan ajaran Islam.” - Dr. Tun Dr. Mahathir Mohamad, 14 Ogos 1994, dalam ucapannya di Pasir Mas, Kelantan. 21. "Bagaimana kita boleh maju kalau orang Islam rakyat Islam yang mati dan kudung sudah tiada tangan dan kaki. Bagaimana mereka mahu bersaing dengan bangsa-bangsa lain kalau sifatnya sudah tidak cukup. Hukum Hudud tidak sesuai dilaksanakan di negara ini yang mempunyai rakyat berbilang kaum dan agama" - Tun Dr. Mahathir Mohamad 2/5/92 Kenyataan Pemimpin-Pemimpin UMNO Berkenaan Dengan Hukum Menutup Aurat. 1. “Apakah kalau kita tidak tutup (aurat) kita tidak Islam? Banyak benda yang disuruh oleh agama Islam yang kita tidak buat, tetapi kita masih Islam” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, di majlis tertutup Majlis Agama Kebangsaan, 1997. 2. "Tujuan menutup aurat ialah kerana di zaman Nabi, Arab Jahiliyyah mempunyai nafsu yang kuat sehingga sering menculik dan merogol wanita daripada kabilah-kabilah lain. Akibatnya ialah peperangan antara mereka yang tidak pernah tamat” - Tun Dr. Mahathir Mohamad: 5 September 1997 di Perhimpunan Agung UMNO, PWTC. 3. “Cara ini meninggalkan kesan buruk sampai ke bila-bila kepada pihak yang terlibat termasuk keluarga mereka. Orang-orang ini tidak faham apa yang dikehendaki oleh agama. Inilah masalahnya apabila kita memberi kuasa kepada orang-orang yang tidak tahu menggunakan kuasa” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, Utusan Malaysia, 19 Julai 1997) Tun Dr. Mahathir ketika itu sedang bercuti di Okoyama, Jepun apabila tiga orang gadis Melayu dan beragama Islam iaitu Fahyu Hanim Ahmad,18 (Alor Setar), Noni Mohamad, 19 (George Town), dan Sharina Shaari 23, (Alor Setar), menyertai pertandingan Miss Malaysia Petite 1997 yang diadakan di Classic Ballroom, Hotel Holiday Villa Subang Jaya 13 Jun 1997 telah ditangkap oleh lima pegawai JAIS. Lanjutan daripada gesaan Dr Mahathirlah maka Sahibus Samahah Dato’ Ishak Baharom ditamatkan perkhidmatan beliau sebagai Mufti Selangor hanya kerana bertegas agar pelaksanaan hukuman Hudud dilaksanakan dan juga kerana menyebabkan tiga orang ratu cantik Melayu-Islam didakwa di Mahkamah Syariah. Sedangkan mufti baru beberapa bulan disambung kontraknya. Kenyataan-Kenyataan Tun Dr. Mahathir Dalam Kes Tersebut. 1. “Saya bukan lawan dengan semua mufti, tetapi mufti (Dato’ Ishak Baharom) yang semacam ini bukan mufti. Ulama’, macam-macam ulama’ ada. Takkan satu orang boleh mendakwa diri dia ulama dan kita mesti sembah dia inilah waris nabi, bukan main senang. Masuk persatuan ulama’ jadi waris nabi. Syed-syed pun tak pernah berkata macam itu, yang kata dia keturunan nabi, keturunan sahabat-sahabat nabi – pun dia tak kata macam itu. Ini mana-mana tempat membuat dakwaan bahawa ‘ulama’ adalah waris nabi’. Mudah nak jadi waris nabi. Tak payah sapa pilih.” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, di majlis tertutup Majlis Agama Kebangsaan, 1997. 2. Ajaran ulama’ inilah yang menyebabkan umat Islam menghabiskan hayat mereka semata-mata mebuat persedian untuk akhirat. Dan untuk ini, berbagai-bagai ibadat dicipta dan ditokok-tambah untuk memenuhi masa hidup mereka” - Tun Dr. Mahathir Mohamad, 8 Nov.1991 di Perhimpuan Agung UMNO, PWTC) Mengizinkan Maksiat/Membela si Pemaksiat (Kes 'The Zouk', Ampang) 1. "Tiada sebarang peruntukan dalam Enakmen Jenayah Syariah (Selangor) 1995 yang memberi kuasa kepada penguatkuasa agama negeri untuk menangkap umat Islam yang berada di premis yang menghidangkan arak sekiranya mereka tidak meminumnya". - Dato’ Seri Abdullah Ahmad Badawi, Jun 2001 2. “Apabila undang-undang ini dikuatkuasakan, saya percaya masalah seperti ini akan berkurangan dan dapat diketepikan. Walaupun undang-undang ini akan dikuatkuasakan, kita mesti terus berhati-hati juga tentang sistem penangkapan dan penguatkuasaan supaya persepsi orang ramai terhadap kuasa yang ada tidak bercanggah, konon sewenang-wenang dilakukan tangkapan dan sebagainya,” - Dato’ Rais Yatim, Jun 2001 Menteri Besar Selangor Datuk Seri Abu Hassan Omar, Jun 2001: menyifatkan bahawa tindakan pegawai penguatkuasa Jabatan Agama Islam (JAIS) menangkap 31 orang mengikut Seksyen 10 Enakmen Jenayah Syariah Selangor 1995 pada 10 Jun merupakan satu kekhilafan dalam mentafsir undang-undang.